Anak Tinggal

Kaki kecil itu terlihat riang merasakan genangan air hujan setinggi mata kaki. Suara  kecipak air semakin membuatnya riang ditengah sunyinya jalan setapak siang itu. Sepatu sekolah yang di ikat kiri dan kanan dikalungkan ke bahu sejajar dengan tas sandang di belakang punggung. Gara-gara tas itulah ia akhirnya harus pulang sendirian. Tadinya ada beberapa teman dan kakak perempuannya sebagai teman pulang gadis kecil itu setiap harinya, tapi lagi-lagi ia lupa membawa tasnya pulang sehingga terpaksa membuatnya kembali sendirian ke sekolah setelah setengah perjalanan ke rumahnya. Tatapannya teralihkan pada bunga tasbih yang mulai mekar dan berkilau oleh tetesan air sisa hujan dari pagi. Dipetiknya satu bunga berwarna merah itu, yakin takkan ada yang marah sebab tumbuh dipinggir jalan. Setelah mengaguminya sesaat di lanjutkannya perjalan pulang yang tertunda tadi. Namun ketika melewati rumpun bambu ia teringat satu hal, yang paling ditakutinya. Bukan hantu, tapi ular yang sering tampak mema